Semakin ke sini masyarakat mulai memerhatikan penampilan gigi. Selain untuk kesehatan, menjaga penampilan gigi juga untuk estetika. Salah satu upaya menjalani terapi perataan gigi dengan aligner.
Cara ini sudah mulai tren karena banyak dipakai oleh publik figur. Lantas apa itu aligner? Dokter Gigi Spesialis Ortodontik RS Pondok Indah – Pondok Indah, drg. Irwin Lesmono, Sp. Ort di Jakarta, Kamis (25/1/2024). Sama halnya dengan behel, clear aligner adalah alat untuk merapikan gigi.
Mulai Tren! Perataan Gigi dengan Aligner, Apa Bedanya dengan Behel? Bracket Behel Tanpa Sengaja Tertelan, Apa yang Mesti Dilakukan? Begini Kata Dokter Gigi Bagaimana Asal Usul April Mop dan Apa Bedanya dengan Fakenews?
Apa Itu Quick Count? Bedanya dengan Real Count? Berikut Ulasannya Bagaimana Cara Merawat Alat Perapi Gigi Aligner? Ini Tips Dari Dokter Mengenal Perayaan Lunar New Year, Apa Bedanya dengan Tahun Baru Imlek?
Pilih Behel di Tukang Gigi Bukan ke Dokter, Amankah? Jadi Pelatih AS Roma, Apa Bedanya Daniele De Rossi dengan Jose Mourinho Hanya saja aligner berupa plastik transparan BPA Free, medical grade.
Bahan yang digunakan lentur dan bentuknya disesuaikan dengan kondisi gigi pasien. Lantas apa saja keunggulan dari aligner? Susunan gigi yang tidak rata, perlahan bentuknya dikoreksi melalui bentuk aligner yang sudah dicetak. Sesuai kondisi gigi pasien menggunakan teknologi pemodelan 3 dimensi (3D).
Kemudian akan dianalisis dengan metode kecerdasan buatan (AI) di bawah pengawasan dokter gigi untuk menganalisis pergerakan gigi. Lantas apa saja keunggulannya dibandingkan behel? Pertama dari sisi estetik. Dibanding gigi behel aligner memberikan dampak yang berbeda.
"Nyaris tidak kelihatan. Ini alat lepasan. Bayangkan makan pakai gigi kawat. Makanan menyelip dimana mana, membersihan setengah mati. Pakai aligner, makan kita buka. Makan seperti biasa," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Kamis (25/1/2024). Kedua, behel digunakan metal, sehingga dorongan lebih kencang dari plastik. Sedangkan aligner dibuat dengan plastik karena sudah diprogram sesuai gerakan yang kita lakukan.
Artinya selama pasien bisa disiplin memakai dengan benar, maka dapat memberikan hasil yang efektif. Ketiga, clear timeline. Pasien bisa memprediksi dalam jangka waktu tertentu. Sehingga tidak perlu "Tidak perlu datang sering sering. Kalau gigi kawat sebulan sekali. Aligner bisa 3 bulan, kalau pasien disiplin bisa 6 bulan sekali," jelasnya.
Kalau pasien dapat 40 set, artinya kemungkinan waktu yang dibutuhkan adalah 40 minggu. "Pasien sudah dapat progres titik tertentu. Pasien bisa bayangkan ekspetasi dia 6 bulan seperti apa. Sedangkan pakai gigi behel kita tidak (bisa) pasti," jelasnya. Ini tentu dapat lebih memotivasi pasien dan progresnya bisa terlihat.
Keempat, kalau pakai behel, akan kesulitan saat makan. "Kalau menyelip juga sulit, sikat khusus, kecil kecil dan sebagainya, flossing susah, akhirnya banyak kasus pakai behel gigi berlobang," imbuhnya. Kelima, pengguna behel rentan saat alami sariawan dan sakit terkena kawat.
Sehingga ada kunjungan konsultasi tambahan. Sedangkan aligner tidak. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.