Perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky Labs resmi mengakhiri operasi kantor cabangnya di Amerika Serikat (AS) mulai 20 Juli 2024. Tak hanya itu, perusahaan juga turut melakukan pemecatan semua karyawan yang ada di kantor cabang. Mengutip dari CNN International setidaknya ada 50 pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mulai digelar per akhir minggu ini. Pengusiran tersebut dilakukan terkait dengan pembatasan hubungan perdagangan AS dengan Rusia menyusul invasi ke Ukraina.
Adapun penutupan operasi Kaspersky dilakukan setelah pemerintah negeri 'Paman Sam' tersebut melarang Kaspersky menjual produknya. Pejabat AS berdalih bahwa kebijakan pembatasan diberlakukan untuk mengantisipasi apabila pemerintah Rusia dapat menggunakan perangkat lunak anti virus populer Kaspersky untuk mengawasi warga Amerika melalui peretasan atau pengumpulan data. "Biro Industri dan Keamanan (BIS) Departemen Perdagangan mengumumkan Keputusan Akhir yang melarang Kaspersky Lab, Inc., anak perusahaan AS dari perusahaan perangkat lunak antivirus dan keamanan siber yang berbasis di Rusia, untuk secara langsung atau tidak langsung menyediakan perangkat lunak anti virus dan produk atau layanan keamanan siber di Amerika Serikat atau kepada warga AS," bunyi pengumuman Departemen Perdagangan AS.
PKB Pasang Badan Usai Anies Baswedan Disebut Cari Kambing Hitam Oleh Heru Budi Hartono Wartakotalive.com Israel Makin Terisolasi: Dibenci Dunia, Diusir Mahkamah Internasional Serambinews.com Kamala Harris Siap Jadi Capres AS usai Joe Biden Mundur: Saya Akan Kalahkan Trump Serambinews.com
Tidak sampai disitu, Departemen Perdagangan AS juga memasukan AO Kaspersky Lab, OOO Kaspersky Group (Rusia), dan Kaspersky Labs Limited (Inggris) ke dalam Daftar Entitas untuk mencegah bisnis mereka di AS. Imbas diberlakukannya larangan itu penjualan produk Kaspersky hingga layanan pembaruan antivirus dan keamanan mulai mengalami penurunan tajam, hingga perusahaan gagal membukukan laba kuartalan. “Mulai 20 Juli, Kaspersky secara bertahap akan menyetop operasinya di Amerika Serikat dan menghapus perusahaan yang berbasis di AS," ujar seorang juru bicara Kaspersky.
Didirikan di Moskow pada tahun 1997, Kaspersky Lab tumbuh menjadi salah satu perusahaan perangkat lunak anti virus tersukses di dunia bersama para pesaing Amerika seperti McAfee dan Symantec. Para peneliti Kaspersky Lab, yang dikenal sebagai yang terbaik dalam industri keamanan siber, dikenal karena menganalisis operasi peretasan yang diduga dilakukan oleh berbagai pemerintah termasuk Rusia, Amerika Serikat, dan Israel, tetapi juga ancaman kejahatan siber yang mempengaruhi pengguna sehari hari. Sebelum dijegal pemerintah AS, Kaspersky menyatakan tidak terlibat dalam aktivitas yang mengancam keamanan nasional Amerika Serikat sebagai bukti perusahaan bahkan memberikan kontribusi signifikan dalam pelaporan hingga perlindungannya dari berbagai pelaku kejahatan siber yang menargetkan kepentingan dan sekutu dalam negeri tersebut.
Selain itu, Kaspersky telah menerapkan langkah langkah transparansi yang signifikan untuk menunjukkan komitmennya terhadap integritas dan kepercayaan.